Suatu saat
seorang siswa di tempatku melakukan pelatihan trading forex bertanya
kebingungan kepadaku, karena takut kalau dana yang telah didepositokan ke
broker hilang dalam sekejap setelah membuka posisi order buy atau sell.
Lalu saya
katakana kepadanya, seorang trader forex memang harus berani untuk menhadapi
resiko kehilangan dana bila salah buka order. Terkadang memang semua indicator
yang dipelajari sudah menunjukkan order buy atau sell tetapi ketika mengorder
suatu mata uang eh ternyata pergerakan harga berjalan sebaliknya.
Contoh:
Hamdan melakukan order BUY untuk mata
uang GBP/USD karena berdasarkan signal dari beberapa indicator teknis yang
digunakannya semuanya mengatakan oke, silahkan BUY. Tetapi ternyata setelah
order justru yang terjadi adalah SELL. Dan bahkan bergerak sell terus sehingga
dana di akunnya makin berkurang, dan karena begitu cemas kehabisan dana, ia pun
mengambil keputusan closing, sehingga dananya yang floating minus tadi benar-benar
pergi. Loss.
Hamdan
marah-marah, karena Koch katanya indicator begini order begini, tetapi ketika diorder
Koch terjadi begitu. Mana yang benar?
Indikator
teknis yang digunakan sebagai alat analisis untuk menentukan posisi order itu
hanyalah refleksi atas pergerakan harga pada masa lalu. Indikator-indikator
tersebut merefleksikan trend yang terjadi. Jadi memang tidak bisa dikatakan
bahwa kalau indicator ini mengatakan bahwa buy kita open buy atau sebaliknya.
Walaupun demikian, trend yang ditunjukkan itu sangat penting untuk pengambilan
keputusan order buy atau sell. Kalau selama seorang trader bisa konsisten
melakukan trading berdasarkan trend yang terjadi maka kemungkinan untuk
mendapatkan profit sangat besar. Oleh karena itulah maka jangan melawan trend
dalam trading forex. Trend is your friend.
Untuk tidak
dikatakan bahwa seorang trader dapat melakukan trading tanpa indicator, saya
dalam tulisan ini mau mengatakan bahwa seorang trader dapat membuka posisi
trading dengan menggunakan strategi pending orde dua arah arah berlawan untuk suatu pair mata uang.
Strategi yang
saya maksudkan ini biasanya gunakan dalam kursus trading forex bagi para trader
pemula yang belum dapat memprediksi pergerakan harga secara cermat.
Saya berasumsi bahwa seorang trader pemula belum mengetahui arah pergerakan market selanjutnya atau mungkin
juga ragu- ragu kemana arah market berikutnya.
Waktu yang baik untuk penggunaan strategi ini dan
nampaknya efektif pada saat market sedang sepi tanpa harus memperhatikan berita
fundamental.
Logikanya adalah bahwa market terdiri
dari 2 kondisi yaitu kondisi sepi dan kondisi ramai (volatile). Kedua
kondisi ini telah terjadi berulang-ulang seperti sebuah siklus dan hal ini akan
terus berlanjut. Saat kondisi market sepi grafiknya akan cenderung mendatar
sedangkan saat volatile market akan bergerak panjang, lurus dan cepat walaupun
ada kalanya terjadi pola chaos.
Apabila dipahami lebih dalam, terjadinya market yang
bergerak volatile adalah karena banyaknya order dalam waktu yang bersamaan atau
serentak kemudian diikuti banyaknya order baru yang berturutan mengikutinya.
Artinya sebelum kondisi volatile itu terjadi, dapat dikatakan market dalam
kondisi sepi.
Nah pada saat sedang sepi inilah kita pasang pending order
dengan harapan saat kondisi sepi berakhir dan digantikan oleh kondisi volatile
dengan grafik yang bergerak lurus, pending order kita tersentuh hingga akhirnya
menghasilkan profit.
Jadi fokus kita dalam menjalankan strategi ini adalah
melihat kondisi market apakah sedang sepi atau tidak. Kita dapat mengabaikan
berita fundamental atau bahkan pola grafik sebelumnya .
Lalu seperti apa market yang sedang sepi itu ?
Ciri dari market sedang sepi antara lain :
1. Bentuk candlestik penyusun grafik yang relatif kecil .
3. Arah grafik relatif datar.
1. Bentuk candlestik penyusun grafik yang relatif kecil .
3. Arah grafik relatif datar.
Lalu kapan
market sepi terjadi ?
Lebih tepatnya tergantung pair yang akan ditradingkan. Untuk pair berbasis mata
uang eropa seperti GBP/USD , EUR/USD atau lainnya kondisi sepi lebih banyak
terjadi dibawah pukul 12:00 WIB atau sebelum market sesi eropa dibuka.
Logikanya, sebelum market eropa buka sektor riil yang melakukan transaksi
menggunakan mata uang zona eropa tersebut sangat sedikit, namun begitu pasar di
eropa buka, artinya jam kerja eropa dimulai, banyak sekali perusahaan dan
lembaga keuangan di eropa yang melakukan transaksi. Tentu saja alat
pembayarannya menggunakan mata uang kawasan disana. Sehingga setelah dibuka
sesi eropa nilai mata uangnya akan bergerak.
Contohnya
seperti grafik berikut :
Gambar 1
atau seperti gambar berikut ini:
Gambar 2
Indikator yang digunakan adalah bollinger band periode 12
dan deviasi 2 dengan time frame yang digunakan adalah 1 jam.
Aturan mainnya :
1. Tunggu sampai nilai close candle mendekati garis bollingerband tengah
1. Tunggu sampai nilai close candle mendekati garis bollingerband tengah
2. Pasang pending order berupa Buy Stop beberapa pips
diatas garis bollinger atas serta pasang order Sell Stop beberapa pips dibawah
garis bollinger bawah. Seperti pada grafik berikut ini :
Gambar 3
Gambar 4
2. Letakan Stoploss pada garis bollinger band tengah
3. Target profit 60 pips – 120 pips
4. Jika market menyentuh salah satu pending order kita, biarkan sampai profitnya sebesar jarak stoploss. Kemudian tutup order yang tidak tersentuh.
3. Target profit 60 pips – 120 pips
4. Jika market menyentuh salah satu pending order kita, biarkan sampai profitnya sebesar jarak stoploss. Kemudian tutup order yang tidak tersentuh.
Dan seperti inilah contoh pergerakan panjang setelah
kondisi sepi :
Gambar 5
Ada sebuah acuan yang dapat dipakai agar bisa
memperkirakan arah market selanjutnya meskipun saat ini kita sudah pasang
jebakan. Yaitu :
” Market yang cenderung kebawah akan breakout naik “
Alasannya gerakan mendatar yang cenderung kebawah menunjukan ketidakmampuan
seller menekan harga lebih rendah. Oleh sebab itu masuknya buyer dengan sedikit
hantaman saja akan membuat kendali seller lepas, sehingga market bergerak naik.
Begitu juga sebaliknya, seperti ini konsepnya :
Gambar
6
Dengan begitu kita dapat memberi bobot jumlah lot yang
lebih besar pada salah satu pending order.
Itulah strategi open posisi dua arah berlawan dan semoga dengan menggunakan
strategi ini anda dapat memperoleh profit maksimal meskipun arah market belum terlihat.
Artikel ini merupakan kompilasi dari beberapa sumber
Terima kasih
Team Manajemen STFXPCM
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
DeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteSetelah memiliki sistem trading, trader harus disiplin menjalankannya. Sayangnya, hal ini sering tidak terjadi. Kegagalan trader umumnya terjadi karena tidak mematuhi sistem trading yang telah ditetapkan.
ReplyDelete