Thursday, November 24, 2016

TRADING FOREX DENGAN STRATEGI TREN (Artikel 1)

Pengantar:

Sebagai trader pernahkah Anda mencoba strategi trading tren dalam arti acuan trading adalah pada tren yang sedang terjadi?

Saya membahas trading forex dengan strategi tren ini dalam beberapa tulisan. Saya mulai  artikel 1 dan selanjutnya akan saya susulkan artikel 2 dan seterusnya bila masih ada he he he. Silahkan membaca dan semoga memberikan inspirasi bagi para trader sekalian.
=========================
 I

Tren adalah teman dalam trading, itu pendapat umum dalam dunia trading forex. Karena itulah berdasarkan analisis tren, katakanlah bahwa trennya adalah UP (UPTREND) dan Anda sebagi trader membuka posisi order: BUY dan kenyataannya trend berbalik arah yang menyebabkan Anda mengalami stop out.

Kemungkinan besar anda mulai ragu, dan bertanya-tanya ….

"Apakah memang benar tren itu adalah teman? Jika demikian, mengapa saya lalu  mengalami  Stop Out? "

Berikut ini alasannya:

Seorang tader  baru mencari tren dan memasuki trading. Tapi…

Seorang trader tren berpengalaman mencari jenis tertentu tren, mencari moment  terbaik terbaik untuk masuk pasar, biarkan pasar datang kepadanya - dan kemudian mulai untuk membuka order tradingnya.

Sekarang jika Anda ingin melakukan trading seperti soerang professional,  maka panduan strategi trading tren ini adalah mudah-mudahan bisa membantu:

Ada beberapa hal akan disampaikan di dalam pembelajaran ini: 
  • ·       Manfaat trading dengan strategi tren.
  • ·       Bagaimana menentukan tren
  • ·       3 jenis tren bagi  trader serius yang harus diketahui
  • ·       Kapan waktu terbaik untuk memasuki tren
  • ·       Bagaimana mengatur stop loss yang tepat dalam tren pasar
  • ·       Sebuah strategi perdagangan tren yang memungkinkan Anda mendapatkan keuntungan di pasar uptrend an down trend.

  
Manfaat Trading dengan  Tren 
  • ·       Meningkatkan tingkat menang Anda
  • ·       Memberikan gambaran  risk to reward yang lebih baik
  • ·       Dapat diterapkan di semua  pasar

Berikut Penjelasannya:

·         Trading  tren meningkatkan tingkat perolehan profit

Ada 5 poin dalam bagan ini: A, B, C, D, dan E.
A, B dan C - setup trading  Trend
D dan E - Kontra setup tren


Gambar 1 

Sekarang tanyakan pada diri sendiri ... setup mana yang Anda inginkan dalam  melakukan trading?

Kemungkinan terbesarnya  adalah Anda akan lebih memilih A, B, dan C, kan?

·         Menawarkan risk to reward yang lebih baik

Selain meningkatkan tingkat perolehan profit  Anda, perdagangan tren juga meningkatkan risk to ratio Anda.

Perhatikan gambar berikut ini karena inilah yang dimaksudkan:


Gambar 2

Ini berarti untuk setiap $ 1 yang Anda risikokan (pertaruhkan), Anda bisa menggandakan jumlah tersebut  menjadi  (seperti $ 2, $ 3, atau bahkan $ 10).

·         Perdagangan tren dapat diterapkan di setiap pasar

Ada satu hal:

Tren ada karena keserakahan dan ketakutan di pasar.

Bila Anda serakah, Anda akan mendapatkan tekanan lebih besar untuk membeli, yang menghasilkan harga yang lebih tinggi (uptrend).

Ketika ada rasa takut, Anda akan mendapatkan tekanan jual lebih, yang menghasilkan harga yang lebih rendah (downtrend).

Anda mungkin bertanya-tanya:

"Akan tren trading  berhenti bekerja?"

Hanya jika manusia tidak memiliki emosi (yang tidak mungkin).

Dengan demikian, Anda dapat mengharapkan tren terjadi di setiap pasar seperti forex, futures, saham, obligasi, pertanian, dll

Obligasi 30 Tahun:


Gambar 3

USD/JPY

Gambar 4

Fakta menyenangkan:

Jesse Livermore, trader  paling terkenal sepanjang masa, membuat $ 100 juta dalam 1929.

Richard Dennis, pendiri pedagang penyu, membuat $ 400.000.000 trading  pasar berjangka.

Ed Seykota, mungkin trader terbaik yang pernah ada, mencapai pengembalian 250.000%, selama periode 16 tahun.

Apakah Anda tahu apa yang mereka memiliki kesamaan?

Mereka melakukan trading  tren.


Bagaimana menentukan Tren seperti Pro

Mungkin Anda tahu ini ….

Uptrend terdiri dari tertinggi lebih tinggi dan terendah. Dan downtrend terdiri dari nilai tertinggi dan terendah, kan? (uptrend : higher highs and lows, dan downtrend: lower highs and lows.

Tapi ... bagaimana jika Anda mendapatkan grafik yang terlihat seperti ini?


Gambar 5

Apakah ini uptrend, range, atau downtrend?

Wow …

Dan ini adalah masalah ketika Anda menentukan tren menggunakan higher highs and lows - ada subjektivitas yang terlibat di sana.

Lalu, apa yang dapat Anda lakukan?

Anda dapat menggunakan Moving Average (MA) periode 200 untuk membantu Anda dalam hal tersebut.

Cara menterjemahkan MA 200 di atas  sebagai berikut:

Jika harga berada di atas MA 200 dan MA 200 menunjuk lebih tinggi, maka itu adalah uptrend jangka panjang.

Jika harga berada di bawah MA200  dan MA 200 menunjuk lebih rendah, maka itu adalah downtrend jangka panjang.

Sebuah contoh:


Gambar 6


Silahkan mempelajari lebih lanjut dalam video berikut itu:

Apakah bisa mengikuti penjelasannya? Apakah sudah mengerti?  Bila belum mengerti silahkan membuka akun mendaftarkan diri melalui link berikut ini untuk mengikuti pelatihan trading secara gratis.


Klik di sini

Kami siap untuk membimbing Anda hingga dapat melakukan  trading forex dengan cara yang benar untuk mendapatkan profit maksimal. 


===============================
Stefan Sikone adalah  Guru Prakarya dan Kewirausahaan (PKWU) di sebuah SMA di Kabupaten Semarang, Penulis  dan Praktisi bisnis Online Trading Forex.

2 comments:

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  2. Trader sebaiknya memiliki rencana atau sistem trading, sehingga tahu kapan masuk dan keluar pasar. Akibatnya trader tersebut tidak bingung, dan tidak mudah diombang-ambingkan pasar. Ia memiliki keyakinan pada diri sendiri. Sistem trading yang dimiliki harus komplet, mulai dari teknik analisis, manajemen uang dan risiko..

    ReplyDelete