Order buy atau sell lalu, tutup mata – kemudian buka mata lagi
apakah sudah profit atau loss? Kalau trading seperti ini maka kasihan, kita
hanya buang-buang uang saja, atau kalau profit pun itu profitnya pura-pura.
Kalau trading seperti itu maka tunggu waktu saja untuk kehabisan uang.
Ya..soalnya tidak didahului dengan analisis yang matang. Untuk melakukan
trading bukan soal klik klak kluk …profit. Klik-klak-kluk loss. Lalu apa yang
harus dilakukan? Gunakan analisis kurang lebih 30 menit.
Analisis apa? Ada analisis teknikal bagi yang lebih cenderung
menggunakan grafik teknis dalam membuka order. Artinya trader tersebut akan
melakukan pengamatan terhadap indicator-indikator teknis yang telah disetting
sebelumnya untuk menentukan apakah trennya turun atau naik. Ada analisis lain
yaitu analisis fundamental eknonomi makro. Mau yang mana…mau kombinasikan
keduanya juga boleh Koch.
Untuk soal anlisis teknis, ada sebuah indicator yang dapat digunakan. Indikator yang saya
maksudkan adalah Commodity Channel Index (CCI)
Perhatikan cara setting di platform dari gambar berikut ini:
Gambar 1
Indikator CCI dibuat dan
dikembangkan oleh Donald Lambert membuat analisa teknikal Commodity Channel
Index (CCI) pada tahun 1980. Indikator ini juga digunakan dalam trading forex. Indikator
CCI digunakan untuk menunjukkan arah
trend pergerakan harga suatu currency pair. Selain menentukan arah trend,
terutama indicator CCI untuk mendapatkan konfirmasi suatu harga sdah oversold
(jenuh jual) atau overbought (jenuh beli).
Pertama, overbought. CCI dibatasi nilai +100. Jika garis
indikator berada di atas +100 maka terjadi kondisi overbought atau jenuh beli. Setelah
memasuki area overbought grafik akan kembali turun. Ada
isyarat sinyal sell di sini. Kedua, divergensi dan pergantian arah trend. Gerak
CCI sering menunjukkan kondisi divergensi dengan arah pergerakan harga. Pada
saat harga menunjukkan level Lower Low (LL), namun garis CCI menunjukkan Higher
Low (HL), maka ini menunjukkan divergensi bullish dimana harga akan segera naik atau berganti arah
dari turun ke naik. Pada saat harga menunjukkan level HL namun garis CCI
menunjukkan LL, maka ini menunjukkan divergensi bearish yang mengisyaratkan pergantian arah dari naik ke
turun. Pada saat nilai CCI berada antara -100 dan +100 atau berada di zona
tengah pergerakan harga cenderung datar. Dalam kondisi pasar seperti ini bagi
Anda yang menggunakan strategi trending sebaiknya tidak membuka posisi. Ketiga, oversold. Jika indikator CCI memasuki area di
bawah -100 ini berarti pasar telah memasuki kondisi oversold atau jenuh jual. Pada saat jenuh
jual arah pasar selanjutnya akan cenderung naik. Jika Anda kurang yakin dengan
sinyal yang ada, sebaiknya Anda menggabungkan kondisi overbought atau oversold dengan divergensi bearish atau bullish yang terjadi. Anda juga bisa menggunakan CCI
bersamaan dengan indikator oscillator lain untuk konfirmasi. Dalam trading
forex CCI bisa digunakan untuk mengambil posisi buy maupun sell. Pertama, buy. Ketika
garis CCI memotong level -100 dari bawah. Ini memperlihatkan bahwa harga baru
saja beranjak dari area oversold atau jenuh jual dan kemungkinan
lanjut naik. Anda bisa buy di sini. Kedua, sell. Ketika garis CCI memotong
level 100 dari atas. Harga harga baru beranjak dari area oversold atau jenuh jual dan kemungkinannya
lanjut turun. Anda bisa sell di sini.
Gambar 2
CCI akan lebih efektif
bekerja ketika pasar sedang ramai dimana buyer dan seller saling tarik
menarik. Namun pada saat pasar sedang berada dalam kondisi trending atau
pasar sedang sepi dan didominasi satu pihak saja, CCI tidak berfungsi dengan
baik. Tetapi umumnya CCI memberikan sinyal buy dan sell secara akurat
Apakah bisa mengikuti penjelasannya? Apakah sudah mengerti? Bila belum mengerti silahkan membuka akun mendaftarkan diri melalui link berikut ini untuk mengikuti pelatihan trading secara gratis.
Kami siap untuk membimbing Anda secara gratis hingga dapat melakukan trading forex dengan cara yang benar untuk mendapatkan profit maksimal.
=====
Stefan Sikone, MM adalah Guru Prakarya dan Kewirausahaan (PKWU) di sebuah SMA di Kabupaten Semarang, Penulis dan Praktisi bisnis Online Trading Forex.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteSetelah memiliki sistem trading, trader harus disiplin menjalankannya. Sayangnya, hal ini sering tidak terjadi. Kegagalan trader umumnya terjadi karena tidak mematuhi sistem trading yang telah ditetapkan.
ReplyDelete