Ini sebuah sharing
pengalaman dari seorang trader yang namanya tidak ingin disebutkan. Seorang
trader forex haruslah seorang yang
memiliki mindset sebagai berikut ini:
1. Pegang Teguh Konsep Investasi
Awalnya saya berpikiran bahwa sebuah EA (robot forex), Indicator dapat membuat saya menjadi kaya dalam sekejap, tetapi kenyataannya pikiran seperti ini malah membuat saya mendapatkan "margin Call" hal ini bukan cuma sekali tetapi berlangsung berkali2 sampai-sampai terjual motor T***r kesayangan. akhirnya saya mencari penyebabnya, setelah mencari kesana kemari dan berbagai trial error yang saya lakukan akhirnya didapat kesimpulan bahwa rahasia forex bukan terletak indi,software maupun robot, tetapi terletak pada mindset kita.
Akhirnya mindset trading saya ubah menjadi sebuah bisnis dalam ruang lingkup investasi, dimana didalam konsep investasi ada fase-fase seperti menanam(deposit), merawat(trading) dan menuai hasil(wd), dimana dalam fase 2 ini dibutuhkan kesabaran dalam menjalaninya.
Orang yang baru mengenal forex beranggapan bahwa profit 1%-5% perbullan terlalu kecil, maunya profit 50% bahkan 100% perbulan, biasanya tipe ini belum mengenal hukum di dunia FOrex dimana "Resiko sebanding dengan hasil".
Angka persentase profit 5% itu sudah besar, hanya modalnya saja yang kekecilan. modal (balance) yang tadinya kecil harus dikembangkan sedikit dengan membiarkan membiarkan modalnya terus membesar dengan profit yang tidak diambil (system Compound dalam Money Management). dengan membiarkan dan mengubah profit menjadi modal maka profit yang diperoleh jga semakin besar. profit stabil 5% tetapi jika modal sudah mencapai $1000 sudah lumayan besar bukan, apalagi jika modal sudah mencapat $5000 bahkan $10.000, bisa di hitung sendiri berapa profit yang di terima.
Jadi kita harus sabar, biarkan modal terus membesar, profitnya jangan diambil
dulu. perlu di ingat kita menjadikan forex sebagai bisnis investasi, bisnis
investasi adalah "bisnis dimana
uang yag dijadikan modal tidak menganggu kondisi keuangan rumah tangga".
kita tetap bisa lakukan aktifitas pekerjaan kita sehari-hari seperti biasa,
jika hasil dari Compound $5000
atau $10.000 atau bahkan bisa lebih lagi, pada saat ini lah kita bisa
menjadikan forex sebagai Business for living ,
tinggal tarik profitnya saja tiap bulan sudah cukup untuk menambah uang belanja
bulanan. jadi dalam Mindset pertama adalah PEGANG TEGUH KONSEP INVESTASI
(menanam = depsoit $100, merawat = hasil profit di compound sampai $5000 atau
$10.000, baru menuai hasil = wd profit 5% perbulannya dari hasil compound td)
2. Forex Bukan tempatnya bagi yang ingin cepat kaya
Jadi MINDSET yang kedua Forex Bukan tempatnya bagi yang ingin cepat kaya tetapi
forex bisa menjadi kendaraan menuju kekayaan jika dikendalikan dengan cara yang
baik dan benar.
3. Tidak Perlu Tergesa-gesa
Dalam bisnis forex, apapun itu jika emosi yang ada seperti terburu-buru, tergesa-gesa, maunya cepat-cepat dilakukan maka bisa berakibat fatal, misalnya mengetar setoran karena menjadikan forex sebagai alat membayar hutang, padahal modal yang digunakan kecil, tidak sebanding dengan kejar setoran untuk membayar cicilan tagihan anda, ini justru akan merugikan diri sendiri. belum tentu keuntungan yang didapat, tetapi malah stress berlebihan yang dirasakan. Kunci utamanya adalah dengan membuat target trading. Inti tidak perlu tergesa-gesa adalah dengan membuat target trading.
================================
Drs. Stefan Sikone, MM adalah Guru Prakarya dan Kewirausahaan (PKWU) di sebuah SMA di Kabupaten Semarang, Penulis dan Praktisi bisnis Online Trading Forex.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteTrader sebaiknya memiliki rencana atau sistem trading, sehingga tahu kapan masuk dan keluar pasar. Akibatnya trader tersebut tidak bingung, dan tidak mudah diombang-ambingkan pasar. Ia memiliki keyakinan pada diri sendiri. Sistem trading yang dimiliki harus komplet, mulai dari teknik analisis, manajemen uang dan risiko..
ReplyDelete